Konverter DC ke DC adalah rangkaian konverter daya yang dirancang untuk mengubah satu tegangan atau level arus searah ke level lain. Konverter daya ini sangat berguna dalam skenario di mana perangkat beroperasi dari satu sumber daya tetapi memerlukan level tegangan yang berbeda untuk berbagai sub-rangkaian. Dengan mengubah tegangan input ke level yang lebih rendah atau lebih tinggi, konverter DC ke DC memastikan bahwa setiap komponen menerima daya yang sesuai yang dibutuhkannya untuk berfungsi secara efektif.
Masa depan elektronika daya tampak cerah dan menjanjikan. Seiring dengan terus berkembangnya penelitian dan pengembangan material semikonduktor, metode kontrol, dan integrasi sistem, elektronika daya akan tetap sangat penting dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan maju. Saat kita menatap masa depan, elektronika daya akan memainkan peran yang lebih besar dalam kehidupan kita sehari-hari dan membantu kita mencapai tujuan lingkungan global. Hal ini menjadikannya bagian penting dari teknologi modern.
Pengertian Karakteristik I-V:
Secara konsep, karakteristik arus-tegangan (I-V) adalah pengukuran paling mendasar yang dilakukan pada sel surya. Pengukuran ini biasanya digunakan untuk mengekstrak parameter dasar sel surya, seperti tegangan rangkaian terbuka, kuat arus hubung singkat, faktor pengisian, dan efisiensi konversi daya.
Perbedaan antara efek fotolistrik dan efek fotovoltaik terletak pada jalur yang ditempuh oleh elektron setelah dipancarkan. Pada efek fotolistrik terjadi dalam tabung sinar katoda dengan partisipasi katoda dan anoda yang dihubungkan melalui sirkuit eksternal, sedangkan pada efek fotovoltaik, fenomena diamati antara dua logam yang digabungkan satu sama lain dalam suatu larutan.
Pemain kunci dalam memanfaatkan energi matahari adalah sel surya, yang secara efektif mengubah sinar matahari menjadi listrik melalui efek fotovoltaik yang luar biasa. Tapi apa sebenarnya efek ini? Nah, itulah fenomena menarik yang muncul ketika energi cahaya diterima oleh sistem padat atau cair sehingga menyebabkan hubungan antara dua elektroda menghasilkan tegangan listrik. Proses luar biasa inilah yang menyebabkan sel surya sering disebut sebagai perwujudan efek fotovoltaik.
Pernahkah Anda Bertanya-tanya! Bagaimana cara kerja lampu tenaga surya? Apa bagian utama dari penerangan bertenaga surya? Apakah lampu bertenaga surya bekerja lebih baik pada waktu-waktu tertentu dalam setahun? Simak artikel ini sampai tuntas!
Perbedaan dari PCM dan BMS ialah:
PCM hanya memiliki komponen aktif IC dan transistor MOSFET serta tidak adanya pengubahan data kondisi yang tepat mengenai tingkat pengisian daya dan pengosongan energi baterai. Sementara pada BMS, sudah tertanam mikrokontroller yang terintegrasi dengan perangkat lunak cerdas yang dapat menghitung berbagai jenis pengukuran.
Perlindungan pengisian daya yang berlebih (overcharging protection) adalah fitur keselamatan yang berfungsi untuk mencegah pengisian muatan baterai berlebih. HVD atau
Pemutus tegangan tinggi merupakan mekanisme keselamatan yang tertanam dalam perangkat portabel untuk melindungi baterai yang disebabkan oleh pengisian daya yang berlebihan.
Telah digunakan secara luas sejak awal abad ke-19. Simbol “I” yang mewakili arus listrik diartikan dalam bahasa Prancis merupakan “Intensité de courant”. Yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia ialah “Intensitas arus” atau “Kuat arus”. Fisika dalam frase Prancis, kuat arus disebut Intensit. Kata intensit merupakan pemahaman sebagai “Seberapa kuat arusnya”.
Penemuan efek fotolistrik matahari, Menemukan fotokonduktivitas, Pengembangan panel surya, Era sel surya dimulai, Panel surya berubah seiring waktu. Evolusi panel surya dengan teknologi terbarunya sel surya “perovskite”.